Wednesday, January 10, 2007 |
Misteri |
Tendangan tendangan sampai ke dasar kulit Jari kaki nya tampak dilapisan yang terluar Makhluk hidup ada di perutku menari nari Terasa lembut rambut di perutku bermain
Hanya setetes nutfah Terbentuk sesuatu makhluk yg dapat bercanda Di sela sela air ketuban yang membungkusnya Dan berterompet ari ari amis yg menyengat
Dalam hitungan hari yakni seratus duapuluh hari Sesuatu yang halus dan murni masuk kedalamnya Semua akan tersurat dalam buku ajaib garis nya Hanya Rabb yang mengetahui
Saat sembilan bulan Gejolak makhluk terasa menembus sukma Mendesak lorong lorong yang sudah bertuan Pintu lorong itu terkunci rapat Pintu lorong itu hanya sebesar mata sapi
Rayuan rayuan mendayu di luar lorong Membuat makhluk itu tidak dapat menahan Selalu berenang untuk melihat diluar lorong Kesenangan kesenangan hampa telah menantinya
Dan terjadilah apa yang terjadi Memang sudah tercatat di langit tujuh Tahun bulan tanggal dan Jam Waktu Makhluk tersebut keluar dari lorong
Ingat lah dan Ingat lah Semua pengalaman berenang di air ketuban Didalam sebuah misteri hidup
(Magelang , 2006) |
posted by Yono's @ 5:37 PM |
|
|
|
Semua Ciptaannya |
Buih buih menyeruak masuk ke rongga Putih suci air bercecer diantara pilar Dan segumpal daging terbentuk Terjadilah rupa rupa di Alam Raya
Ya Rabb Kuasamu seluruh Penghuni Ya Rabb Kuasamu beragam Lukisan Ya Rabb Kuasamu rimbun Hijau Daun Dan Ya Rabb Kuasamu Bumi terpecah Ya Rabb Kuasamu Sungai menghilang Ya Rabb Kuasamu Gunung berbenah
Sedetik dan Sekedip lahir dan musnah Semua kembali padaNya Sang Pencipta
(BumiPrayudan,2006) |
posted by Yono's @ 5:35 PM |
|
|
|
Handphone |
Terlalu mudah untuk di zaman semodern ini Semua bisa dilakukan nya dengan mudah Seperti sahabat yang selalu membantu Memecahkan persoalan yang ada
Kotak kecil tanpa rasa buah Anggur Tempat penyimpanan pikiran dan idea Dan tempat penyimpanan Sketsa tubuh
Apakah sama dengan Tuhan?
Bukankah Engkau merasa tergantung dengannya Kalau ya, bukankah hanya Tuhan tempat bergantung Mengapa engkau sangat tergantung dengan kotak itu Hati hati saat ini Zaman Berhala seperti Zamannya Nabi Ibrahim AS
(Mertoyudan-2006) |
posted by Yono's @ 5:34 PM |
|
|
|
Jembatan Gaib |
Ketika ada serombongan Ghaib berjalan Tiada sepatah katapun dari Semut Hitam Mereka bersembunyi di dalam tanah Daun pinang terlihat menciut nyalinya Bahkan daun pisang menelungkup sedih
Awan gelap menggelegar bunyi tanda Tersirat dari kilatannya yang bermuram Hujan Deras menyetubuhi Alam Raya Minyiratkan tanda kehadiranNya Burung berteduh di antara dedaunan
Desis desis ular berkumpul di pinggir Salah satu berbisik lirih Akankah ada ritual yang terlewat Yang lain berbisik tak kalah lirihnya Banyak Mereka terdiam tatkala Ghaib menyelimuti
(Mertoyudan, 2006) |
posted by Yono's @ 5:33 PM |
|
|
|
Ikhtiar Kematian |
Amal berawal dari malam yang gelap Karena tidak ada yang mengetahui keberadaannya Terbaik jika separuh tengah malam Saat burung Prenjak berteriak di kegelapan Semua itu hidanganku saat aku rebah Karena yang kunanti adalah ketulusan mereka
Setiap malam getar nada doa kunantikan Dari sebuah bibir bibir indah di dunia Saat nada nada itu datang menghampiriku Mereka menjelma sesuai dengan keinginanku Ada yang berambut putih nan suci Ada yang berambut hitam legam Semua atas berkat kehendakMu Yang Satu
Kutertunduk bila Engkau datang Malu dan resah membasahi keningku Yang tidak bercat Amal kebaikan Yang sering menyisir ketamakan harta Yang berkaca pada sinonim keculasan Tapi satu yang kupegang Hanya deru nafas Hu dan Allah.
(Pakelan, 2006) |
posted by Yono's @ 5:33 PM |
|
|
|
Bocah Angon |
Diatas kerbau kulihat dua makhluk Saling bercumbu ria Saling bergulat erat Saling mematuk matuk
Dalam hatiku, Bukankah perbuatan itu dilarang Tidak dia hanya menjalankan Bukankah ada aturan yang tersurat Tidak mereka tidak membaca
Apakah ini layak di tonton Ya karena ini gratis Tidak karena akan rusak hatimu
Magelang, 2006
Catatan. Bocah angon (Anak Penggembala) |
posted by Yono's @ 5:21 PM |
|
|
|
Senandung Anak |
Ya Rabb akankah terulang tragedi Ya Rabb bukan salah ku bila terjadi Ya Rabb ampun kan dosa kami Ya Rabb hanya Engkau yang Wujud
Muak kah Engkau pada kami
Ya Rabb aku yakin Engkau segala Maha Ya Rabb aku yakin Engkau Pelepas Ruh
Magelang, 2006 |
posted by Yono's @ 5:21 PM |
|
|
|
Terlelap Tidurku |
Ayam berkokokpun tak kudengar Suara adzan menggema tak kudengar Teriakan teriakan menyayat tak kudengar
Yang ada air sungai putih mengalir Yang ada Tumbuhan berbuah masak Yang ada makanan siap santap
Tubuh mulus itu terbujur kaku Tidak ada desah nafas satupun
Magelang, 2006 |
posted by Yono's @ 5:20 PM |
|
|
|
Aku dan Tia |
Aku bermain selendang dengan Tia bonekaku Suara suara keras terdengar menembus daun telingaku Dua suara yang tak asing bagiku suara Mama dan Papa Mereka selalu bersuara keras bila aku bermain
Hari hari hidupku bermain selendang Hanya Tia yang selalu memperhatikanku Hanya Tia yang menjadi teman dan pelindungku Mereka selalu bersuara keras bila bertemu
Apakah orang dewasa selalu bersuara keras bila bertemu? Bukankah kita kalau bicara bisa tidak keras ya, Tia? Aku bertanya kepada Tia Tia hanya tersenyum Magelang-2006 |
posted by Yono's @ 5:14 PM |
|
|
|
Cerita |
Aku terpana ketika kata kata keluar dari mulut mungilmu Saat itu aku tidak mendengar apa makna yang kamu ceritakan Aku hanya terpana sampai kapan mulut itu berhenti bersuara Detik detik berlalu kata kata itu tetap meluncur deras
Ketika kamu mengambil nafas aku sempat mencerna penggalan ceritamu Aku teringat engkau menceritakan mantan suamimu Aku teringat engkau menceritakan anak anak mu Aku teringat engkau menceritakan kekasihmu yang lain Aku juga teringat engkau menceritakan rumahmu yang mewah
Semua kudengarkan dan kuresapi dalam dalam Dihatiku bergelayut kata kata, benarkah semua itu?
--Mgl- 2006 |
posted by Yono's @ 5:10 PM |
|
|
|
Cinta Sejati |
Tiada rumus pasti Tiada provokasi terjadi Tiada alibi
Tidak ada lantaran Tidak ada Makelar Tidak ada penghantar
Hanya nurani yang menggebu Antara diriku dan Kau
Magelang, 2006 |
posted by Yono's @ 5:10 PM |
|
|
|
Lelayu |
Bencana silih berganti Bumi retak Gunung berdahak Lumpurpun merayap
Bendera putih kian banyak Di setiap ujung jalan Bertuliskan Inna lillahi Rojiun
Magelang,2006 |
posted by Yono's @ 5:09 PM |
|
|
|
Sketsa |
Wajah itu penuh dengan bedak Mata dan alis bertaburan warna Dunia Ya seperti itulah Penuh dengan corak Kepolosan dan Kepalsuan Yang telah sirna Kepolosan Kepolosan
Magelang,2006 |
posted by Yono's @ 5:08 PM |
|
|
|
|